SELAMAT DATANG DI BLOG RESMI KUA ENAM LINGKUNG KABUPATEN PADANG PARIAMAN ~ SEMOGA INFORMASI SERTA LAYANAN KAMI MEMPERMUDAH

Gedung Kantor Urusan Agama Enam Lingkung

Inilah bentuk fisik kantor urusan agama Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman.

Bersama Kepala Kankemenag Kabupaten Padang Pariaman

Kunjungan Kepala Kankemenag Kabupaten Padang Pariaman ke KUA Enam Lingkung untuk monitor dan membuka Seminar Lembaga Keagamaan yang diadakan KUA Enam Lingkung (12/2017)

Peta Wilayah Enam Lingkung

Kecamatan Enam Lingkung, kecamatan baru di Padang Pariaman yang menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Padang Pariaman.

Font Office KUA Enam Lingkung

Petugas KUA Enam Lingkung yang selalu menyambut anda dengan PASTI "Profesional, Amanah, Senyum,Transparan dan Inovatif

Say NO to Nikah Siri..!!

Daftarkan pernikahan Anda di KUA Enam Lingkung Padang Pariaman.

Jumat, 27 Mei 2016

Rimbo Dadok Dijadikan Kampung Menghafal


Jumat, 27 Mei 2016


Rimbo Dadok Dijadikan Kampung Menghafal

Enam Lingkung--Rimbo Dadok hanya sebuah kampung kecil di Nagari Koto Tinggi. Ada sekitar 100 an rumah penduduk yang menghuni kampung yang berbatasan dengan Nagari Sintuak dan Nagari Toboh Gadang itu. Penghuninya bertekad untuk yang terbaik buat semua masyarakatnya sendiri. Salah satu tekad itu, adalah dijadikannya Rimbo Dadok sebagai "Kampung Menghafal".
    Kartina Tanjung, salah seorang tokoh masyarakat Rimbo Dadok yang memprakarsai nama demikian untuk kampungnya. Lalu, ide itu diberitahu kepada semua pihak terkait dalam Korong Rimbo Dadok dan Nagari Koto Tinggi. Termasuk juga pihak lainnya dalam Kecamatan Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman.
    "Kampung menghafal dimaksud, adalah mengisi waktu yang singkat dari Maghrib hingga Isya dengan menghafal, terutama Quran sebagai kitab suci umat Islam," kata dia. Alhamdulillah, setelah semua penghuni kampung setuju dengan ide demikian, Kepala KUA Enam Lingkung, Kasmir atas perintah induk semangnya, Kepala Kemenag Padang Pariaman, Masrican Tunaku Marajo Basa datang langsung ke kampung itu.
    Menurut Kartina Tanjung, acara yang digagas Minggu pekan lalu itu adalah kesepakan bersama untuk mematikan atau tidak menghidupkan tv pada waktu yang singkat itu. Para penghuni rumah, yang terdiri dari orangtua, anak, menantu semuanya sibuk dengan menghafal dan membaca Quran dan pelajarannya.
    Untuk anak-anak, lanjunya, kegiatan ini adalah bagian dari kesiapan masyarakat untuk menyambut kehadiran Madrasah Aliyah Negeri Insan Cedikia (MAN-IC), yang letaknya hanya sekian meter dari kampung ini.
    Kepala KUA Enam Lingkung, Kasmir menyampaikan pesan Kepala Kemenag, Masrican dan Camat Enam Lingkung, Irsyaf Bujang Datuak Tunaro, bahwa Rimbo Dadok pertama kali membuat seperti ini. Tentunya, persiapan ini bagian terpenting, agar MAN-IC yang terletak di Sintuak tidak hanya diisi oleh masyarakat dari luar daerah. Melainkan, juga akan banyak siswa dari daerah ini.
    "Barang kali kampung menghafal ini satu-satunya di Padang Pariaman," ujar Kasmir. Dia ingin, nama ini terus melekat dan berkembang. Bisa pula dijadikan contoh oleh kampung lainnya. Tentunya, kegiatan menghafal jangan sampai sewaktu awal saja. Harus terus menerus secara berkesinambungan. (501)
--------------------------------------------------------------

Kantor KUA Enam Lingkung Dinilai Tim Gerakan Sumbar Bersih

Enam Lingkung--Kantor KUA Kecamatan Enam Lingkung kembali dapat penilaian tingkat Sumatera Barat. Kali ini, instansi vertikal itu ditetapkan sebagai Gerakan Sumbar Bersih, yang penilaiannya dilakukan pekan lalu. Dan itu satu-satu instansi pertikal, dari seluruh kantor kecamatan di Sumbar yang dinilai oleh tim tersebut.
    Ditetapkannya kantor KUA Enam Lingkung melalui SK Bupati Padang Pariaman dengan nomor 103/KEP/BPP/2016, tertanggal 1 Maret 2016, adalah setelah melihat kebersihan dan keindahan seluruh kantor kecamatan yang ada di Padang Pariaman.
    Kepala KUA Enam Lingkung, Kasmir menyampiakan, bahwa kegiatan penilaian yang leading sektornya dari Kemeterian Lingkungan Hidup ini adalah yang kedua kalinya, setelah sebelumnya kantor ini juga dijadikan sebagai percontohan di internal Kemenag itu sendiri.
    "Alhamdulillah, kita berharap tentunya yang terbaik. Paling tidak, ini momen penting, bahwa jajaran Kemenag masuk dan dijadikan sebagai wakil Padang Pariaman. Dan itu satu-satunya di Sumbar," kata dia. Untuk ini, dia mohon dukungan penuh dari masyarakat Enam Lingkung dan Padang Pariaman, agar hasil penilaian demikian berpihak padanya.
    Bagi Kasmir, sejak diamanahkan menjadi Kepala KUA Enam Lingkung, memang berkeinginan pula untuk yang terbaik. Tak heran, semua kekurangan yang tampak dipenuhinya. Mulai penataan lingkungan kantor yang tampak hijau dan bersih.
    "Keindahan dan kenyamanan dalam bekerja, adalah bagian dari kesuksesan itu sendiri," ujarnya. Untuk ini, bersama personilnya, dia selalu menjadikan kantor yang mengurusi persoalan agama itu harus mampu membuat orang senang ketika berurusan. (501)

Jumat, 13 Mei 2016

Mangaji ka Pontren Darul Ikhlas Pakandangan


Ratusan Jamaah ramai mengunjungi Pondok Pesantren Darul Ikhlas, Kamis (12/6).
Jamaah yang datang berasal dari berbagai kecamatan di Kabupaten Padang Pariaman. Mereka datang ke Pesantren yang terletak di Sarang Gagak Pakandangan ini, untuk maulang kaji atau mangaji bersama pimpinan Pondok Pesantren Darul Ikhlas, yaitu Buya Tuangku Kuning Zubir. Kegiatan rutin mereka laksanakan dalam rangka menyongsong bulan suci Ramadhan dan biasa dilakukan dipertengahan bulan Sya'ban.

Mesjid Taqwa Muhammadiyah Pakandangan, Pelopor Mesjid Teladan Untuk SUMBAR

Masjid Taqwa Muhammadiyah Pakandangan dibangun di atas tanah seluas 900 M²  yang merupakan hibah dari Bapak Zahari Kandin Dt. Mulie Dirajo. Masjid Taqwa Muhammadiyah Pakandangan terletak di Korong Pasa Pakandangan Nagari Pakandangan Kecamatan Enam Lingkung Kabupaten Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat.
Masjid Taqwa Muhammadiyah Pakandangan awalnya adalah sebuah Mushalla yang terbuat dari kayu dan diberi nama Mushalla Jihad Muhammadiyah Ranting Pakandangan yang didirikan tahun 1946. Pada tahun 1948 disepakati Mushalla ini direhab menjadi bangunan semi permanen dan sekaligus difungsikan sebagai Masjid yang diberi nama Masjid Jihad Muhammadiyah. Atas kesepakatan bersama, pada tahun 1990 nama Masjid  yang semula Masjid Jihad Muhammadiyah, diganti menjadi Masjid Taqwa Muhammadiyah Pakandangan hingga saat ini.
Seiring berjalannya waktu, lahirlah berbagai macam aktivitas sosial keagamaan dari Masjid ini. Yang menjadi  salah satu kegiatannya yaitu Madrasah Diniyyah Awaliyah (MDA), pada tahun 2001 M atas kesepakatan jama’ah, pengurus dan warga sekitar, dimulailah pembangunan gedung MDA yang peletakan batu pertamanya oleh Bapak Drs. H. Muslim Kasim, Ak. MM Dt. Sinaro Basa yang waktu itu menjabat sebagai Bupati Padang Pariaman.
Pada tahun 2011, atas prakarsa dan bantuan secara keseluruhan dari perantau kami di Palembang, yaitu keluarga Hj. Nuraini dan H. Bgd. M. Dunir, dilakukanlah rehab total bangunan Masjid sehingga Masjid Taqwa Muhammadiyah berdiri megah dengan fasilitas yang serba ada dan sangat memadai.
Mesjid Taqwa Muhammadiyah, Pakandangan
Sejak awal berdirinya hingga sekarang Masjid ini selalu diisi dengan berbagai macam aktifitas keagamaan dan sosial kemasyarakatan, seperti: Shalat jama’ah lima waktu, Shalat Jum’at, MDA, Perpustakaan Masjid, Remaja Masjid, Didikan subuh gabungan, Majelis Ta’lim, PHBI, Kultum Subuh, Tabligh Akbar, Berbuka bersama anak yatim, BAZIS, Pesantren Ramadhan, Shalat Tarawih, Shalat Ied, Shalat Jenazah, Pengelolaan hewan Qurban dan Balai Kesehatan Masjid (BKM).

Visi Masjid           : Terciptanya Masjid Sebagai Pusat Kegiatan dan Pembangunan
  Mental Ummat Sehingga Terwujudnya Masyarakat Islam Yang
  Sebenar-Benarnya

Misi Masjid          : 1.  Mengelola masjid sebagai pusat ibadah dan pusat kegiatan umat 
       yang kondusif dan nyaman
                                2. Menyelenggarakan kegiatan dakwah untuk pembinaan umat
   3. Menyelenggarakan kegiatan pendidikan Islami non formal
       maupun formal yang unggul dalam melahirkan generasi Qurani

Motto pelayanan  :   Memasjidkan Masyarakat dan Memasyarakatkan Masjid sehingga
    terwujudnya Masyarakat Cinta Masjid

PRESTASI MASJID TAQWA MUHAMMADIYAH PAKANDANGAN

1.      JUARA I MASJID TELADAN TINGKAT KABUPATEN PADANG PARIAMAN DAN MEWAKILI PADANG PARIAMAN UNTUK LOMBA MASJID TELADAN TINGKAT SUMBAR TAHUN 2012
2.      JUARA II LOMBA PERPUSTAKAAN MASJID TINGKAT PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2013
3.      HARAPAN I  LOMBA DIDIKAN SHUBUH TERGIAT TINGKAT PROVINSI SUMATERA BARAT TAHUN 2014
4.      JUARA I MASJID BERSIH DAN MENGHIJAU TINGKAT KABUPATEN PADANG PARIAMAN DAN AKAN MEWAKILI KABUPATEN PADANG PARIAMAN UNTUK TINGKAT PROVINSI SUMATERA BARAT UNTUK PENILAIAN MASJID BERSIH DAN MENGHIJAU PADA AKHIR APRIL 2016 INI.



Ketua Dewan Suriyah NU Kabupaten Padang Pariaman, Contoh Teladan Keluarga Sakinah Masa Kini



Keluarga Sakinah adalah rumah tangga yang dibina atas perkawinan yang sah, mampu memenuhi kebutuhan materil dan spritual secara layak dan seimbang, diliputi suasana kasih sayang antara anggota keluarganya dengan selaras, serasi serta mampu mengamalkan, mengahayati dan memperdalam nilai-nilai keimanan, ketaqwaan dan akhlakul karimah.
Keluarga sakinah merupakan keluarga yang didambakan oleh setiap orang yang telah berumah tangga. Keluarga sakinah adalah keluarga dimana didalamnya terdapat kedamaian dan ketenangan, sehingga kehidupan menjadi rukun dan berbahagia di dunia dan akhirat.
Buya Syahril Tk. Sutan (kanan) bersama Buya Tk. Kuning Zubir (Tengah)
Di Kecamatan Enam Lingkung, keluarga Buya Syahril Tk. Sutan dan Ibuk Syamsiar adalah cerminan Keluarga Sakinah. Keluarga ini dikenal sebagai keluarga yang harmonis. Buya Syahril Tk. Sutan telah berhasil membina rumah tangganya dengan baik dan berhasil membangun keluarga yang rukun dan damai. Buya Syahril Tk. Sutan dan Ibuk Syamsiar adalah tokoh masyarakat yang di kenal ramah dan santun serta bermasyarakat. Walaupun beliau berdomisilai di Nagari Toboh Ketek, namun nama dan kredibilitas beliau sangat dikenal di Kecamatan Enam Lingkung bahkan wilayah Kabupaten Padang Pariaman.
Dalam kehidupan sehari-hari, keduanya saling bekerjasama dan saling mendukung dalam melakukan pekerjaan. Buya Syahril Tk. Sutan adalah seorang  yang taat beribadah, bersahaja dan mengayomi, beliau adalah seorang Bapak yang sangat bertanggung jawab. Walaupun beliau bekerja sebagai wiraswasta yang lumayan sibuk, tetapi beliau tidak lupa dengan keluarganya dan juga selalu ikut serta dalam kegiatan sosial keagamaan. Hal ini dapat dilihat dalam kesehariannya beliau menjabat sebagai pengurus mesjid Raya Toboh Ketek, imam Masjid dan Ulama/ Penceramah serta aktif di berbagai kegiatan di organisasi Nahdhatul Ulama (NU). Di organiasai NU, beliau menjabat sebagai Ketua Dewan Suriyah NU Kabupaten Padang Pariaman. Selain itu beliau juga seorang  tokoh masyarakat yang disegani yang dikategorikan sebagai seorang Ulama Kabupaten Padang Pariaman, sehingga menjadi  tempat mengadu dan berbagi masalah bagi tetangga, lingkungan dan masyarakat Kabupaten Padang Pariaman. Di masyarakat, beliau juga dipercaya sebagai Wakil BAMUS Nagari Toboh Ketek.
Walaupun banyak aktivitas yang dijalani oleh Buya Syahril Tk. Sutan, beliau sama sekali tidak mengabaikan tugas beliau sebagai kepala keluarga. Beliau berhasil membimbing istri dan anak-anak beliau menjadi istri yang shalehah dan anak-anak yang berbakti dan berhasil. Keempat anak beliau berprestasi dan aktif di masyarakat. Satu cita-cita beliau yang insya Allah dalam waktu dekat ini akan dikabulkan Allah SWT, yaitu menunaikan rukun Islam yang kelima, ibadah haji mengunjungi Baitullah bersama istri tercinta beliau. Sesuai porsi keberangkatan Haji kemenag, insya Allah beliau beserta istri diberangkatkan tahun 2019
Istri beliau, Ibu Syamsiar adalah sosok ibu yang lembut, ramah dan mengayomi. Pekerjaan sehari-hari beliau  adalah mengurus rumah tangga dan bertani. Di lingkungan tempat tinggalnya, Ibu Syamsiar dikenal sebagi seorang ibu yang pemurah, tempat berbagi, selalu menjaga hubungan baik dengan tetangga dan beliau juga membina Majlis Ta’lim ibuk-ibuk. Ibu Syamsiar juga di kenal masyarakat sebagai seorang  yang aktif di PKK Nagari dan Kecamatan, serta Bundo Kanduang Nagari dan Kecamatan. Walaupun beliau aktif di berbagai organisasi dan beliau tidak pernah mengabaikan keluarganya. Hal ini terbukti sampai sekarang keluarganya damai dan harmonis dan semua anaknya berprestasi.
Anak pertama beliau yang bernama Fatmawati,  bekerja sebagai wiraswasta beserta suami tercinta di kota Jati Asih Jakarta. Fatmawati dikaruniai dua orang anak yang lucu-lucu dan pintar.
Anak kedua beliau bernama Mirakatil Sahmar, juga telah berhasil mendapatkan gelar Sarjana Komputer, jebolan dari STMIK Jaya Nusa Padang jurusan Sistem Komputer. sekarang beliau bekerja sebagai PNS, mengajar sebagai guru TIK di SMA 1 Padang Sago. Beliau sudah menikah, namun setahun setelah usia pernikahan beliau, suami tercinta meninggal dunia karena sakit yang di deritanya. Walaupun hidup dengan status janda beranak 1 (satu), beliau tidak larut dalam kesedihan. Untuk mengalihkan kesedihan tersebut beliau ikut beraktivitas di masyarakat, diantaranya, pengurus Karang Taruna GENSET, Guru TPQ dan anggota PKK Nagari Toboh Ketek.
Anak ketiga beliau bernama Ari Wandira, A.Md, merupakan jebolan dari Fakultas Teknik UNP Padang Jurusan D.III Elektronika. Aktivitas beliau selain berwiraswasta, di Nagari Toboh Ketek aktif sebagai pengurus Karang Taruna GENSET dan menjabat sebagai Kapalao Mudo Korong Parit Pontong.
Berikut ini biodata lengkap keluarga Buya Syahril Tk. Sutan dan Ibu Syamsiar :
SUAMI
Nama                : Syahril Tk. Sutan
Ttl                     : Parit Pontong,  19 Juni 1957
Alamat              : Korong Parit Pontong Nagari Toboh Ketek
Pekerjaan          : Wiraswasta/ Muballigh
Kegiatan            :
1.         Pengurus Masjid Raya Toboh Ketek
2.       Tim BP4 Nagari Toboh Ketek
3.       Wakil Ketua BAMUS Nagari Toboh Ketek
4.       Pembina IGM kecamatan Enam Lingkung periode 2015-2021
5.       Pengurus LPTQ kecamatan Enam Lingkung periode 2015-2021
6.       Ketua Dewan Suriyah PC NU Padang Pariaman Periode 2010-2015
7.       Ketua Dewan Suriyah PC NU Padang Pariaman Periode 2015-2020
8.       Pengurus MUI Kabupaten Padang Pariaman

ISTRI
Nama                : Syamsiar
TTL                    : Toboh Ketek, 30 Juni 1962
Alamat              : Korong Parit Pontong Nagari Toboh Ketek
Pekerjaan          : Tani, Ibu Rumah Tangga
Kegiatan            :
1.         PKK Nagari Toboh Ketek
2.       Guru Mengaji/ TPQ
3.       Bundo Kanduang Nagari Toboh Ketek

Anak ke- I
Nama                : Fatmawati
TTL                    : Toboh Ketek, 09 Oktober 1982
Pekerjaan          : Wiraswasta
Pendidikan         : SMA
Status              : Menikah
Suami               : Sasri Mawardi
Pekerjaan          : Wiraswasta
Anak                 : 1. Muhammad Al Fajri ( 11 Tahun )
                          2. Nur Fauziah Zun Naira ( 4 tahun )
Alamat              : Jati Asih Jakarta

Anak ke- II
Nama                : Mirakatil Sahmar, S.Kom
TTL                    : Pakandangan, 19 Agustus 1984
Pekerjaan          : PNS, Guru TIK SMA I Padang Sago
Pendidikan         : S1 Sistem Komputer STMIK Jaya Nusa Padang
Status              : Menikah
Suami               : Erizal (Alm)
Anak                 : Aisyah Putri Zalmi (2 tahun)
Alamat              : Korong Parit Pontong Nagari Toboh Ketek
Kegiatan            :
1.         PKK Nagari Toboh Ketek
2.       Guru TPQ
3.       Pengurs Karang Taruna Genset Toboh Ketek

Anak ke-  III
Nama                : Ari Wandira, A.Md
TTL                    : Sicincin, 19 September 1989
Pekerjaan          :  Swasta
Pendidikan         : D.III Elektronika UNP
Status              : Belum Menikah
Kegiatan            : 1. Karang Taruna Genset
                           2. Kapalo Mudo Korong Parit Pontong
Alamat              : Korong Parit Pontong Nagari Toboh Ketek

 
Back to Top