Pernikahan
atau perkawinan dalam istilah syariah (fiqh) Islam adalah suatu akad
(transaksi) yang menyebabkan menjadi halal atau legalnya hubungan
seksual antara seorang laki-laki dan perempuan dengan memakai kata
(bahasa Arab)
inkah (أَنْكَحْتُكَ) atau
tazwij (زَوّجْتُكَ)
atau terjemahannya dalam bahasa setempat.[1] Dalam pengertian umum,
pernikahan/perkawinan adalah upacara pengikatan janji nikah yang
dilaksanakan oleh calon mempelai pria dan wanita. dengan tujuan
melegalkan hubungan dua lawan jenis yang akan hidup dalam satu atap baik
legal secara norma agama, norma hukum, dan norma sosial.
DAFTAR ISI
- Dalil Pernikahan dalam Islam
- Hukum Pernikahan menurut Islam
- Syarat Nikah
- Rukun Nikah
- Khutbah Nikah
- Khutbah Nikah Panjang Teks Bahasa Arab
- Khutbah Nikah Pendek Teks Bahasa Arab
- Wali Nikah
- Syarat Sah Menjadi Wali Nikah
- Urutan yang Berhak Jadi Wali Nikah
- Wali Hakim
- Wali dari Anak Zina
- Semua Wali Tidak Ada
- Wali Tidak Setuju Tanpa Alasan Syar'i
- Wali Pergi dalam Jarak Qashar
- Akad Nikah (Ijab Kabul)
- Teks Ijab Akad Nikah oleh Wali Pengantin Wanita dalam Bahasa Arab
- Teks Ijab Akad Nikah oleh Wakil Wali Pengantin Wanita dalam Bahasa Arab
- Teks Kabul (Jawaban Pengantin Lelaki)
- Doa Setelah Akad Nikah
- Ucapan Doa untuk Kedua Mempelai Setelah Akad Nikah
- Doa untuk Kedua Mempelai
- Doa Malam Pertama
- Doa Akan Hubungan Intim
- Pernikahan Yang Haram (Dilarang) dalam Islam
DALIL PERNIKAHAN DALAM ISLAM
1. QS An-Nisa' 4:3)
فَانكِحُوا مَا طاب لَكُم مِّنَ النِّساءِ مَثْنى وَ ثُلَث وَ رُبَعَ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلا تَعْدِلُوا فَوَحِدَةً
Artinya: Maka, nikahilah perempuan yang kamu senangi dua,
tiga atau tempat. Tetapi jika kamu khawatur tidak berlaku adil, maka
(nikahilan) seorang saja.(QS An-Nisa' 4:3)
2. Hadits:
تزوجوا الوَدود الوَلود ، فإني مكاثر بكم الأمم يوم القيامة
Artinya: Menikahlah dengan perempuan subur dan disenangi.
Karena aku ingin (membanggakan) banyaknya umatku (pada Nabi-nabi lain)
di hari kiamat (Hadits sahih riwayat Ibnu Hibban, Hakim, Ibnu Majah).
3. Ijmak (kesepakatan) ulama fiqh atas sunnah dan bolehnya menikah.
HUKUM PERNIKAHAN MENURUT ISLAM
1. Hukum perkawinan adalah sunnah bagi yang ingin menikah dalam arti ada
kebutuhan seksual. Dengan syarat, memiliki biaya untuk pernikahan
seperti biaya mahar (maskawin) dan ongkos perkawinan.
2. Hukum nikah makruh bagi yang tidak mempunyai hasrat dan tidak ada biaya mahar dan ongkos perkawinan.
3.
Hukum menikah haram dalam beberapa situasi .
SYARAT NIKAH
1. Wali [2]
2. Dua saksi
3. Calon istri tidak diharamkan menikah dengan calon suami
4. Ijab qabul yaitu ucapan wali untuk menikahkan calon mempelai wanita
dan jawaban dari calon pria. Seperti ucapan wali Aku nikahkan putriku
denganmu (زوّجتك، أو أنكحتك ابنتي). Dan jawaban calon su`mi: saya terima
nikahnya (قبلت نكاحها و تزويجها).
Syarat Wali dan Saksi: (a) harus muslim; (b) akil baligh dan normal,
jadi anak kecil dan orang gila tidak boleh jadi saksi dan wali; (c) adil
yaitu orang yang tidak melakukan dosa besar.
Khusus untuk saksi ada syarat tambahan yaitu harus normal pendengaran dan penglihatannya.
RUKUN NIKAH
Ada 5 (lima) rukun nikah. Rukun adalah perkara yang harus terpenuhi saat akad nikah berlangsung.
1. Pengantin lelaki (Arab, zauj - الزوج)
2. Pengantin perempuan (Arab, zaujah - الزوجة)
3. Wali pengantin perempuan
4. Dua orang saksi
5. Ijab dan Qabul
KHUTBAH NIKAH
Membaca khutbah nikah adalah sunnah. Jadi bukan syarat sahnya pernikahan. Boleh dilakukan boleh ditinggalkan.
Berikut teks khutbah dalam bahasa Arab.
1. Khutbah nikah panjang teks bahasa Arab
الحمد لله المحمود بنعمته، المعبود بقدرته، المطاع بسلطانه، المرهوب من
عذابه وسطوته، النافذ أمره في سمائه وأر ضه، الذي خلق الخلق بقدرته، وميزهم
بأحكامه وأعزهم بدينه، وأكرمهم بنبيه صلى الله عليه وسلم. إن الله تبارك
اسمه وتعالت عظمته، جعل المصاهرة سببا لاحقا، وأمرا مفترضا، وخلق من الماء
بشرا، فجعله نسبا وصهرا، خلق آدم ثم خلق زوجه حواء من ضلع من أضلاعه
اليسرى. فلما سكن إليها قالت الملائكة مه يا آدم حتى تؤدي لها مهرا. قال
وما مهرها؟ قالوا أن تصلي على محمد ختم الأنبياء وإمام المرسلين. فوفى
المهر وخطب الأمين جبريل عليه السلام، وزوجها له على ذلك الملك القدوس
السلام. وشهد إسرافيل وميكائيل وبعض المقربين بدارس السلام، فصار ذلك سنة
أولاده على تعاقب السنين
أحمده أن خلق لكم من أنفسكم أزواجا لتسكنوا إليها، وجعل بينكم مودة ورحمة إن في ذلك لآيت لقوم يتفكرون، وأشكره أن جعلكم
شعوبا وقبائل بالتناسل الذي هو أصل كل نعمة، وأشهد ان لاإله إلا الله مبدع
نظام العالم على أكمل الحكمة. لاإله إلا هو، تبارك الله رب العلمين. وأشهد
أن سيدنا محمدا رسول الله حبيب الرحمن ومجتباه القائل: حبب إلي من دنياكم
النساء والطيب، وجعلت قرة عينى في الصلاة. وقال يامعشر الشباب من استطاع
منكم الباءة فلبتزوج فإنه أغض للبصر وأحصن للفرج فمن لم يستطع فعليه بالصوم
فإنه له وجاء، فطوبى لمن أقر بذلك عين رزول الله صلى الله عليه وسلم وعلى
آله وصحبه أجمعين.
أما بعد، فإن النكاح من السنن المرغوبة التي عليها مدار الاستقامة، إذ من
تزوج فقد كمل نصف دينه، كما أخبر بذلك الحبيب المبعوث من تمهامة «مَنْ
تَزَوَّجَ فَقَدْ اسْتَكْمَلَ نِصْفَ الإيمَانِ فَلْيَتَّقِ الله في
النِّصْفِ البَاقِي
وقال: تناكحوا تناسلوا، فإني مباه بكمم الامم يوم القيامة. وأيضا: » إذا
أَتاكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ خُلُقَهُ وَدِينَهُ فَأَنْكِحونُ، إِلا تَفْعلوا
تَكُنْ فِتْنَةٌ في الأَرْضِ وَفَسادٌ عَريضٌ . وقد حث عليه المنان بقوله:
وَأَنكِحُوا الْأَيَامَى مِنكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ
وَإِمَائِكُمْ إِن يَكُونُوا فُقَرَاء يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ
وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ. وهذا عقد مبارك ميمون واجتماعلى حصول خير يكون،
إن شاء الله الذي إذا اراد شيئا أن يقول له كن فيكون.
أقول قولي هذا وأستغفر الله العظيم لي ولكم ولوالدي ولوالديكم لومشايخي ومشايخكم ولسائر المسلمين فاستغفروه إنه هو الغفور الرحيم
استغفر الله العظيم الذي لا إله إلا هو الحي القيوم وأتوب إليه
أشهد أن لا إله إلا الله وأشهد أن محمدا رسول الله صلى الله عليه وسلم.
2. Khutbah Nikah Pendek berdasar hadits Ibnu Masud riwayat Abu Dawud
الحمدُ لله نَستعينُهُ ونستغفرُهُ، ونعوذُ بهِ من شُرورِ أنفُسِنَا، من
يهدِ الله فلا مُضلَّ لهُ، ومن يُضلل فلا هاديَ لهُ، وأشهدُ ان لا إله إلا
الله وأشهدُ أن محمدًا عبدُه ورسوله
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ
وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً
كَثِيرًا وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ
وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ ءامَنُواْ اتَّقُواْ اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُم مُّسْلِمُونَ . يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَن يُطِعْ اللهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ
فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا
WALI NIKAH
Dalam Islam, calon pengantin perempuan harus dinikahkan oleh walinya.
Tidak boleh menikahkan dirinya sendiri. Wali nikah yang utama adalah
ayah kandung, kalau tidak ada maka diganti kakek, kemudian saudara
kandung, seterusnya lihat keterangan di bawah.
URUTAN WALI NIKAH
Urutan wali dan yang berhak menjadi wali nikah adalah sebegai berikut:
1 - Ayah kandung
2 - Kakek, atau ayah dari ayah
3 - Saudara se-ayah dan se-ibu
4 - Saudara se-ayah saja
5 - Anak laki-laki dari saudara yang se-ayah dan se-ibu
6 - Anak laki-laki dari saudara yang se-ayah saja
7 - Saudara laki-laki ayah
8 - Anak laki-laki dari saudara laki-laki ayah
Urutan wali di atas harus dijaga. Kalau wali nomor urut 1 masih ada dan
memenuhi syarat, maka tidak sah pernikahan yang dilakukan oleh wali
nomor urut 2 dan seterusnya.
Wali yang paling berhak juga boleh mewakilkan perwaliannya pada orang lain yang dipercaya seperti tokoh agama atau petugas KUA.
Apabila perempuan berada di suatu negara yang tidak ada wali hakim, maka
sebagai gantinya adalah tokoh Islam setempat seperti Imam masjid atau
ulama yang dikenal.
SYARAT MENJADI WALI NIKAH
Walaupun sudah termasuk golongan yang berhak menjadi wali nikah, belum
sah menjadi wali nikah sampai syarat-syarat berikut terpenuhi:
1. Islam (beragama Islam). Tidak sah wali kafir selain kafir Kitabi (Yahudi dan Kristen boleh menjadi wali).
2. Aqil (berakal sehat). Tidak sah wali yang akalnya rusak.
3. Baligh (sudah usia dewasa) tidak sah wali anak-anak.
4. Lelaki. Tidak sah wali perempuan.
Menurut Ibnu Qudamah dalam kitab
Al-Mughni menyatakan bahwa sah
hukumnya seorang ayah nonmuslim menjadi wali nikah untuk putrinya yang
menikah dengan pria muslim. Hal ini berdasarkan pendapat dari madzhab
Hanafi dan Syafi'i. Ibnu Qudamah berkata:
إذا تزوج المسلم ذمية, فوليها الكافر يزوجها إياه . ذكره أبو الخطاب. وهو
قول أبي حنيفة, والشافعي ; لأنه وليها , فصح تزويجه لها , كما لو زوجها
كافرا, ولأن هذه امرأة لها ولي مناسب, فلم يجز أن يليها غيره, كما لو
تزوجها ذمي.
WALI HAKIM
Wali hakim dalam konteks Indonesia adalah pejabat yang berwenang
menikahkan. Yaitu, hakim agama, petugas KUA, naib, modin desa urusan
nikah.(berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 1 Tahun 1952)
Wali hakim baru boleh menjadi wali nikah dalam 3 hal sebagai berikut:
WALI DARI ANAK ZINA
Seorang anak zina perempuan nasabnya dinisbatkan pada ibunya. Karena ibu
tidak dapat menikahkan, maka wali hakim yang dapat menjadi walinya.
SEMUA WALI TIDAK ADA
Wali hakim dapat menjadi wali nikah apabila
semua wali nikah tidak ada.
WALI TIDAK SETUJU TANPA ALASAN SYAR'I
Wali hakim juga dapat menjadi wali nikah apabila
wali dekat (bapak) menolak menikahkan dengan alasan yang tidak sesuai syariah.[4] Wali ini disebut wali adhol
Dalam mazhab Syafi'i, apabila bapak (wali dekat / aqrob) menolak
menikahkan putrinya tanpa alasan syar'i, maka hak menikahkan berpindah
ke wali hakim, bukan ke wali lain yang jauh (wali ab'ad) seperti paman,
saudara, dll. Dalam Al-Mausuah Al-Fiqhiyah Al-Kuwaitiyah 30/144
dijelaskan sbb:
ذهب الفقهاء إلى أنه إذا تحقق العضل من الولي وثبت ذلك عند الحاكم , أمره
الحاكم بتزويجها إن لم يكن العضل بسبب مقبول , فإن امتنع انتقلت الولاية
إلى غيره .
لكن الفقهاء اختلفوا فيمن تنتقل إليه الولاية : فعند الحنفية , والشافعية ،
والمالكية - عدا ابن القاسم - وفي رواية عن أحمد أن الولاية تنتقل إلى
السلطان ؛ لقول النبي صلى الله عليه وسلم : ( فإن اشتجروا فالسلطان ولي من
لا ولي له ) ; ولأن الولي قد امتنع ظلما من حقٍّ توجه عليه فيقوم السلطان
مقامه لإزالة الظلم , كما لو كان عليه دين وامتنع عن قضائه . والمذهب عند
الحنابلة أنه إذا عضل الولي الأقرب انتقلت الولاية إلى الولي الأبعد
Artinya: Ulama ahli fiqih berpendapat apabila wali menolak menikahkan
putrinya, maka hakim memerintahkannya untuk menikahkan. Apabila menolak,
maka perwalian pindah pada yang lain. ... Menurut mazhab Hanafi,
Syafi'i, Maliki (selain Ibnu Al-Qasim) dan Ahmad (menurut sebagian
riwayat) bahwa perwalian berpindah ke sultan (yakni, wali hakim)
berdasarkan hadis Nabi "Apabila wali menolak maka sultan adalah wali
bagi perempuan yang tidak punya wali". Dan karena wali menolak secara
zalim atas kewajiban yang diamanahkan padanya maka sultan mengganti
posisinya untuk menghilangkan kezaliman itu sebagaimana apabila ia punya
hutang dan tidak mau melunasinya. Pendapat utama dalam mazhab Hanbali
apabila wali utama menolak, maka pindah ke wali jauh.
WALI PERGI DALAM JARAK QASHAR
Apabila wali yang terdekat pergi dalam jarak perjalanan qashar (dua
marhalah), maka wali hakim boleh menjadi pengganti wali tersebut.
ولو ) ( غاب ) الولي ( الأقرب ) نسبا ، أو ولاء ( إلى مرحلتين ) ، أو أكثر
ولم يحكم بموته وليس له وكيل حاضر في تزويج موليته زوج السلطان ) لا الأبعد
وإن طالت غيبته وجهل محله وحياته لبقاء أهلية الغائب وأصل بقائه والأولى
أن يأذن للأبعد ، أو يستأذنه خروجا من الخلاف
Artinya: Apabila wali nasab terdekat bepergian dalam jarak
dua marhalah (qashar) atau lebih jauh dan tidak ada status kematiannya
serta tidak ada wakilnya yang hadir dalam menikahkan perempuan di bawah
perwaliannya maka Sultan (Wali Hakim) dapat menikahkan perempuan itu.
Bukan wali jauh walaupun kepergiannya lama dan tidak diketahui tempat
dan hidupnya. Hal itu karena tetapnya status kewalian wali yang sedang
pergi. Namun yang lebih utama meminta ijin pada wali jauh untuk keluar
dari khilaf ulama.[5]
AKAD NIKAH (IJAB KABUL)
Prosesi akan nikah terpenting adalah ijab kabul (qobul). Di mana wali
calon mempelai perempuan menikahkan putrinya dengan calon pengantin
laki-laki (ijab) dan calon pengantin laki-laki menjawabnya (kabul/qobul)
sebagai tanda menerima pernikahan tersebut . Wali juga dapat mewakilkan
pada wakil wali yang ditunjuk wali untuk menikahkan putrinya. Yang
bertindak sebagai wakil biasanya petugas KUA atau tokoh agama setempat.
A. TEKS BACAAN AKAD NIKAH LANGSUNG OLEH WALI DALAM BAHASA ARAB
بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام علي اشرف
الانبياء والمرسلين سيدنا محمد وعلي اله وصحبه اجمعين. اما بعد.
اوصيكم عباد الله واياكم بتقوي الله. ازوجك علي ما امر الله به من امسا ك او تسريح باحسان.
واحل الله لكم النكاح وحرم عليكم السفاح
يا … انكحتك وزوجتك بنتي … بمهر – الف روبية حالا / مؤجلا
Teks latin: Ankahtuka wa zawwajtuka binti [sebutkan namanya] bimahri [sebutkan jumlah maskawin] hallan.
Artinya: Aku menikahkanmu dengan putriku bernama [sebutkan nama] dengan maskawin [sebutkan jumlah maskawin].
B. TEKS BACAAN AKAD NIKAH OLEH WAKIL WALI DALAM BAHASA ARAB
Menjadi wakil dari wali teksnya sama saja. Perbedaannya adalah tambahan kata "muwakkili" (yang mewakilkan padaku)
بسم الله الرحمن الرحيم الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام علي اشرف
الانبياء والمرسلين سيدنا محمد وعلي اله وصحبه اجمعين. اما بعد.
اوصيكم عباد الله واياكم بتقوي الله. ازوجك علي ما امر الله به من امسا ك او تسريح باحسان.
واحل الله لكم النكاح وحرم عليكم السفاح
يا … انكحتك وزوجتك فاطمة بنت سالم موكلي بمهر – الف روبية حالا / مؤجلا
Teks latin: Ankahtuka wa zawwajtuka binti [sebutkan namanya]
muwakkili bimahri [sebutkan jumlah maskawin] hallan.
Artinya: Aku menikahkanmu dengan perempuan bernama [sebutkan nama] yang
walinya mewakilkan padaku dengan maskawin [sebutkan jumlah maskawin].
C. TEKS KABUL JAWABAN PENGANTIN PUTRA KEPADA WALI
Ketika wali nikah atau wakilnya selesai mengucapkan ijab, maka pengantin
laki-laki langsung merespons/menjawab dengan ucapan berikut:
Teks Arab: قبلت نكاحها وتزويجها بالمهر المذكور
Teks Latin: Qobiltu nikahaha wa tazwijaha bilmahril madzkur
Artinya: Saya terima nikahnya dengan mahar/maskawin tersebut
DOA SETELAH AKAD NIKAH
Setelah ijab kabul dilaksanakan antara wali atau wakil wali dengan
mempelai laki-laki, acara dilanjutkan dengan membaca doa sebagai berikut
(pilih salah satu atau semuanya):
DOA 1
الحمد لله رب العالمين. والصلاة والسلام علي اشرف الانبياء والمرسلين. وعلي
اله وصحبه اجمعين. حمدا يوافي نعمه ويكافي مزيده. يا ربنا لك الحمد كما
ينبغي لجلال وجهك الكريم وعظيم سلطانك.
اللَهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا مُحمَدٍ صَلاَةٌ تُنْجيْنَا بِهَا مِنَ
جَمِيْعَ الأهَوْاَلِ وَالأَفَاتِ وَتَقْضِي لَنَا بها جَمِيعَ الحَاجَاتِ
وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَيّئاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا
عِنْدَكَ أَعْلَي الدَرَجَاتِ وَتُبَلّغُنَا بِهَا أَقْصَي الغَايَاتِ مِنْ
جَمِيْعِ الخَيرَاتِ فِي الحَيَاةِ
وَبَعْدَ المَمَاتِ
انك سميع قريب مجيب الدعوات يا قا ضي الحاجات، يا مجيب السا ئلين
اللهم الف بينهما كما الفت بين ادم وحواء والف بينهما كما الفت بين سيدنا محمد ص.م. وخديجة الكبري.
اللهم لاتدع لنا في مقامنا هذا ذنبا الا غفرته ولا هما الا فرجته ولا حاجة
من حوائج الدنيا والاخرة لك فيها رضا ولنا فيها صلاح الا قضيتها ويسرتها
فيسر امورنا واشرح صدورنا ونور قلوبنا واختم بالصالحات اعمالنا. اللهم
توفنا مسلمين واحينا مسلمين والحقنا بالصالحين غير خزايا ولا مفتونين.
ربنا هب لنا من ازواجنا وذرياتنا قرة اعين واجعلنا للمتقين اماما. ربنا
اغفر لنا ولوالدينا وارحمهما كما ربيانا صغارا. ربنا اتنا في الدنيا حسنة
وفي الاخرة حسنة وقنا عذاب النار. والحمد لله رب العالمين.
DOA 2
سم الله الرحمن الرحيم الحمدلله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
اللهم بارك لهما وبارك عليهما واجمع بينهما بالخير
اللهم الهم الف بين قلوبهم وانزل عليهم السكينة والهدوء في دخلتهم
اللهم ارزقهم الحلال الطيب الذي ترضى عنهم به يارب العالمين
اللهم ارزقهم طيب المعاملة والحب والرومنسية والصدق
اللهم ابعد الشيطان والغيرة والحسد و النظر الى ما لم يحلل الله
اللهم اغفر لهم برضاك عليهم
اللهم اغفر لهم برضا اهلهم عليهم
اللهم ارزقهم اطفالا يحفظون القرآن الكريم ويطيعوك ويطيعوهم
اللهم ابعدهم عن ذلات الدنيا واهوائها
اللهم امين امين
والصلات والسلام عليك ياسيدي يا رسول الله والحمد لله رب العالمين
UCAPAN DOA UNTUK KEDUA MEMPELAI SETELAH AKAD NIKAH
Masing-masing yang hadir sunnah mengucapkan doa berikut pada penantin laki-laki
بارك الله لك، وبارك الله عليك، وجمع بينكما في خير
Masing-masing yang hadir sunnah mengucapkan doa berikut pada kedua mempelai
بارك الله لكل واحد منكما في صاحبه، وجمع بينكما في خير.
DOA UNTUK KEDUA MEMPELAI
DOA SAAT BERDUA DI MALAM PERTAMA
Saat kedua mempelai bertemua di dalam kamar di malam pertama, maka
mempelai pria dianjurkan mengusap kepala mempelai wanita sambil membaca
doa berikut [7]:
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا
عَلَيْهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَمِنْ شَرِّ مَا جَبَلْتَهَا
عَلَيْه
Setelah itu, disunnahkan bagi kedua mempelai untuk melakukan shalat sunnah[8]
DOA SETIAP AKAN BERHUBUNGAN INTIM (JIMAK)
ِاسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ جَنِّبْنَا الشَّيْطَانَ وَجَنِّبِ الشَّيْطَانَ مَا رَزَقْتَنَا
Dan disunnahkan untuk melakukan wudhu sebelum melakukan hubungan badan
yang kedua dan seterusnya. Sebagaimana sabda Nabi dalam hadits sahih
riwayat Muslim sbb
ذا أتى أحدكم أهله ثم أراد أن يعود فليتوضأ
Artinya: Apabila kalian sudah melakukan hubungan intim dan hendak mengulangi, maka hendaknya berwudhu.
PERNIKAHAN HARAM (DILARANG) DALAM ISLAM
Pernikahan adakalanya hukumnya haram, dalam situasi berikut:
1. Perempuan menikah dengan orang laki-laki nonmuslim
2. Laki-laki menikah dengan nonmuslim yang bukan ahli kitab (Yahudi, Nasrani).
3. Menikah dengan pelacur, wanita hamil zina menurut madzhab Maliki dan
Hanbali. Tapi boleh menurut madzhab Syafi'i dan Hanafi. Baca detail:
Pernikahan Wanita Hamil Zina dan Status Anak
4. Pernikahan dalam masa idah cerai atau kematian
5. Poliandri (perempuan menikah dengan lebih dari satu laki-laki)
6. Poligami lebih dari empat
6. Laki-laki menikah dengan dua perempuan bersaudara (boleh menikah dengan salah satunya).
====================
CATATAN DAN RUJUKAN
[1] عقدٌ يتضمنُ إباحةَ وطءٍ بلفظِ إنكاحٍ، أو تزويجٍ، أو بترجمته (Ar-Ramly, Nihayatul Muhtaj, VI/138).
[2] لا نكاح إلا بولي Hadits riwayat Ahmad (hadits nomor 8697), Abu Daud
(hadits nomor 2085), Tirmidzi (hadits nomor 1101), Hakim (II/185)
[3] Berdasarkan hadits: أيما امرأة نكحت بغير إذن مواليها فنكاحها باطل
–ثلاث مرات- فإن دخل بها فالمهر لها بما أصاب منها، فإن تشاجروا فالسلطان
ولي من لا ولي له hadits riwayat Ahmad (No.4250), Abu Daud (No.2083),
Ibnu Majah (No.1839), Ibnu Hibban (No.4074), Hakim (No.2182). Lihat juga
kitab Subulus Salam (III/118), kitab Fathul Bari (IX/191).
[4] Imam Asy-Syirazi, Al-Muhadzdzab, II/37; Abdurrahman Al-Jaziri, Al-Fiqh ‘ala Al-Madzahib Al-Arba’ah, IV/33.
[5] Muhammad bin Syihabuddin Ar-Ramli dalam kitab Nihayatul Muhtaj fi Syarhil Minhaj (فروع الفقه الشافعي
نهاية المحتاج إلى شرح المنهاج) dalam bab "فصل في موانع الولاية للنكاح"
[6]
Kitab Ahkam an-Nikah wama yata'allaqu bihi dalam Fathul Qarib al-Mujib oleh Al-Ghazi
[7] Berdasarkan hadits dalam Sahih Abu Daud
ِذَا
تَزَوَّجَ أَحَدُكُمُ امْرَأَةً أَوِ اشْتَرَى خَادِمًا فَلْيَقُلِ
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا جَبَلْتَهَا
عَلَيْهِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَمِنْ شَرِّ مَا جَبَلْتَهَا
عَلَيْهِ، وإذا اشترى بعيرا فليأخذ بذروة سنامه وليقل مثل ذلك
[8] Berdasarkan hadits dalam kitab Mukhtasar al-Irwa'
عن أبى سعيد مولى أبى أسيد قال: "تزوجت وأنا مملوك، فدعوت نفراً من أصحاب
النبي فيهم ابن مسعود وأبو ذر وحذيفة، قال: وأقيمت الصلاة، قال: فذهب أبو
ذر ليتقدم، فقالوا: إليك! قال: أوَكذلك؟ قالوا: نعم، قال: فتقدمت بهم وأنا
عبد مملوك، وعلموني فقالوا: إذا دخل عليك أهلك فصل ركعتين ، ثم سل الله من
خير ما دخل عليك ، وتعوذ به من شره ، ثم شأنك وشأنك أهلك
disadur dari
www.alkhoirot.net